LOGIKA
A.
Pengertian logika
Secara
etimologi (bahasa) logika berasal dari bahasa Yunani data kata logika, kata
sifat dari logos yang berarti kata atau pikiran yang benar, jadi kalau ditinjau
dari segi bahasa semata ilmu logika adalah pengetahuan tentang berkata benar.
Oleh karena itu dalam bahasa arab ilmu logika ini dinamakan ilmu mantiq yang
berarti ilmu tentang bertutur kata yang benar.
Sedangkan
menurut terminologi (istilah) ilmu logika adalah pengetahuan yang istematis
sekaligus mempelajari tentang aturan-aturan dan hukum-hukum berpikir yang dapat
mengantarkan manusia pada kebenaran berpikir.
B.
Kegunaan Ilmu Logika
Setelah saya membaca di semua
literatur ternyata ilmu logika, banyak kegunaan di antaranya. Ada empat
kegunaan ilmu logika :
1.
Membantu setiap orang agar dapat
berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis dan koheren.
2.
Meningkatkan kemampuan berpikir
secara abstrak, cermat dan objektif.
3.
Menambah kecerdasan dan meningkatkan
kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4.
Meningkatkan cinta akan kebenaran
dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
Jadi
ilmu logika tidak akan pernah tercapai oleh seseorang kebenaran secara ilmiah
tanpa melalui aturan-aturan atau hukum-hukum yang telah tertera di dalam buku
ilmu logika tersebut. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Aristoteles
logika merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu pula,
barang siapa telah mempelajari logika, sesungguhnya ia telah menggengam master
key untuk membuka semua pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Maka dari itu ilmu logika bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang pasti
terbukti tersusun secara sistematis tentang asas-asas agar yang menentukan
pemikiran yang sehat dan benar serta lurus. Seperti ilmu kimia misalnya
menyelidiki hukum-hukum yang berlaku. Untuk susunan atau reaksi-reaksi materi.
Maka demikian ilmu logika, menyelidiki, merumuskan, membuktikan dan menerapkan
hukum yang harus dapat ditaati untuk dapat berpikir dengan tepat dan teratur.
C.
Macam-Macam Ilmu Logika
Dalam membicarakan sejarah logika di
muka, sudah dijelaskan bahwa logika. Ada dua macam :
1.
Logika Alam, natural atau kodraniah
yaitu logika (berpikir) yang dilakukan atas dasar kodrat dan fitrah manusia.
2.
Logika yang diupayakan, artificial
atau ilmiah yaitu logika (berpikir atas dasar upaya yang telah dirumuskan
sebagai ilmu pengetahuan dapat dipelajari. Logika artificial ii dibedakan orang
menjadi dua macam :
·
Logika Material yang dinamakan pula
logika Mayor, adalah logika yang mempelajari langsung pekerjaan akan dan
menilai hasil-hasil logika formal atau logika minor, dan mengujinya dengan
kenyataan praktis yang sesungguhnya. Di samping itu juga mempelajari
sumber-sumber atau asal pengetahuan proses terjadinya pengetahuan dan
merumuskan metode pengetahuan yang pada gilirannya akan melahirkan macam teori
ilmu pengetahuan.
·
logika formal yang juga dinamakan
logika minor adalah logika yang mempelajari asas-asas aturan atau hukum-hukum
berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir yang lurus dan mencapai
kebenaran. Logika inilah yang akan dipelajari. Logika formal mempunyai tiga
pokok yaitu pembahasan, sekaligus merupakan langkah-langkah berpikir logis.
Ketiga pokok antara lain, Pengertian (konsep), Keputusan (pendapat), dan
Pemikiran (menarik kesimpulan).
D. Definisi
dan Pengertian Ilmu Logika/ kalam
·
Dalam sejarah perkembangan logika, banyak
definisi dikemukakan oleh para ahli, yang secara umum memiliki banyak
persamaan. Beberapa pendapat tersebut antara lain:
·
The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of Logic
(Kamus Logika) menyebutkan: Logika adalah bidang pengetahuan dalam lingkungan
filsafat yang mempelajari secara teratur asas-asas dan aturan-aturan penalaran
yang betul (correct reasoning).
·
Menurut Mundiri dalam bukunya tersebut
Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang
digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
·
Secara etimologis, logika adalah istilah yang
dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos.
Kata logos berarti: sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (fikiran),
kata, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti mengenai
sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai kata,
mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan
demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu,
logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica
scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang lazim disebut dengan logika
saja.
·
Definisi umumnya logika adalah cabang filsafat
yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga sebagai
dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat
dan sarana ilmu karena logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat
dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan: Teori tentang
penyimpulan yang sah. Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu
pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan
yang sah, artinya sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat
dilacak kembali yang sekaligus juga benar, yang berarti dituntut kebenaran
bentuk sesuai dengan isi.
·
Logika sebagai teori penyimpulan, berlandaskan
pada suatu konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah, dan dapat
diungkapkan dalam bentuk himpunan sehingga setiap konsep mempunyai himpunan,
mempunyai keluasan. Dengan dasar himpunan karena semua unsur penalaran dalam
logika pembuktiannya menggunakan diagram himpunan, dan ini merupakan pembuktian
secara formal jika diungkapkan dengan diagram himpunan sah dan tepat karena
sah dan tepat pula penalaran tersebut.
·
Berdasarkan proses penalarannya dan juga sifat
kesimpulan yang dihasilkannya, logika dibedakan antara logika deduktif dan
logika induktif. Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah
prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya serta kesimpulan
yang dihasilkan sebagai kemestian diturunkan dari pangkal pikirnya. Dalam
logika ini yang terutama ditelaah adalah bentuk dari kerjanya akal jika telah
runtut dan sesuai dengan pertimbangan akal yang dapat dibuktikan tidak
ada kesimpulan lain karena proses penyimpulannya adalah tepat dan sah. Logika
deduktif karena berbicara tentang hubungan bentuk-bentuk pernyataan saja yang
utama terlepas isi apa yang diuraikan karena logika deduktif disebut pula logika
formal.