Minggu, 05 Mei 2013
Jumat, 22 Februari 2013
laporan sistem kelistrikan
PENDAHULUAN
A. Sistem Kelistrikan Ac Mobil
Kelistrikan ac mobil merupakan komponen sistem yang
penting dalam kerja sistem ac mobil, seperti halnya dalam komponen kendaraan
yang lainnya yang dilengkapi dengan sistem kelistrikan dengan tujuan untuk
mempermudah kinerja komponen. Seperti saat ini yang akan dibahas merupakan
komponen sistem ac mobil, yang juga menggunakan sistem kelistrikan sebagai sistem
pembantu untuk mengalirkan arus listrik dari komponen ke komponen yang lainnya.
Gambar:
01 sistem ac mobil
1.
Fungsi
sistem kelistrikan ac mobil
Dalam rangkaian suatu komponen ac mobil memiliki sistem
kelistrikan yang membantu mempermudah prinsif kerja komponen ac, sehingga sistem
kelistrikan ac mobil memiliki fungsi sebagai berikut:
a.
Mengatur
dan mengontrol proses kerja komponen pada ac mobil.
b.
Mempermudah
pengoperasian sistem ac mobil.
c.
Mengontrol
tekanan tinggi yang diterima.
2.
Bagian-bagian
komponen kelistrikan ac mobil
Komponen
kelistrikan terdiri dari sakelar (Selector switch), kopling magnet (Magnetic
clutch), thermostat (Thermoswitch), pengatur suhu elektronik (Thermistor),
pressure switch, relay, dan amplifier.
a.
Sakelar (Selector switch)
Sakelar yang
digunakan pada sistem AC mobil umumnya adalah jenis sakelar putar. Sakelar ini
digunakan untuk mematikan dan menghidupkan kompresor, serta memilih kecepatan
putaran blower evaporator. Sakelar terdiri dari tombol putar (menunjuk posisi
off, low, medium, dan high) dan terminal listrik.
Saat tombol
diputar pada posisi off, hubungan antar terminal terputus. Pada posisi low,
sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi low dan kompresor. Pada
posisi medium, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi medium dan
kompresor. Pada posisi high, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi
high dan kompresor. Untuk mengetahui adanya arus listrik yang menghubungkan
antar terminal pada sakelar, digunakan multitester.
Gambar:
02. Saklar
b.
Kopling magnet (Magnetic Clutch)
Kopling magnet
berfungsi memutus dan menghubungkan kompresor dengan pully penggeraknya. Saat mesin
mobil bekerja, pulley berputar karena terhubung dengan mesin melalui belt. Pada
saat ini kompresor belum bekerja. Ketika sistem AC dihidupkan, amplifier
memberikan arus listrik ke koil stator sehingga timbul medan electromagnet yang
akan menarik pressure plate dan menekan permukaan pulley. Hal ini menyebabkan
pressure plate berputar mengikuti putaran pulley sehingga kompresor akan
berputar. Kopling magnet memiliki tiga bagian utama sebagai berikut.
1). Stator
Stator
merupakan gulungan magnet (magnet coil) yang terpasang pada rumah kompresor.
2). Rotor
Rotor
merupakan bagian yang berputar yang terhubung dengan poros mesin melalui belt.
Diantara permukaan bagian dalam dari rotor dan front housing dari kompresor
terpasang bantalan.
3). Pressure Plate
Gambar: 03. Kopling magnet
c.
Thermostat (Thermoswitch)
Alat ini berfungsi memberikan sinyal kondisi temperature
kabin ke kompresor secara otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang
akan mendeteksi suhu pada evaporator. Jika thermostat rusak, evaporator bisa
membeku karena pemutus arus listrik tidak bekerja. Tanda-tanda kerusakannya
antara lain keluarnya asap dari kisi-kisi AC serta adanya tetesan air seperti
embun yang keluar dari evaporator.
Thermostat juga berfungsi mengatur proses kerja kompresor
AC. Pada thermostat terdapat tabung indra panas yang berisi gas yang sangat
peka terhadap perubahan suhu. Tabung ini terpasang pada evaporator di bagian
saluran angin keluar. Ketika suhu penguapan refrigerant cair di dalam
evaporator naik, gas di dalam tabung indra panas akan memuai dan mendorong alas
diafragma ke atas. Dengan demikian, sakelar yang terhubung dengan magnetic
clutch akan mendapat aliran listrik, sehingga kompresor bekerja. Sebaliknya,
jika suhu pada saluran angin keluar di evaporator turun melewati batas normal,
gas di dalam tabung indra panas akan menyusut. Alas diafragma yang sebelumnya
terdorong oleh tekanan gas akan kembali ke bawah karena terikan pegas, sehingga
sakelar memutus arus listrik ke kopling magnet. Akibatnya kompresor berhenti
bekerja.
Gambar:
04. Thermostat
d.
Pengatur suhu elektronik
(Thermistor)
Termistor adalah sebuah resistor yang mempunyai koefisien
termal negative. Artinya, semakin rendah suhunya, semakin tinggi tahanannya,
dan sebaliknya. Sifat ini dimanfaatkan oleh amplifier untuk menghidupkan dan
mematikan kompresor. Pada suhu tinggi, tahanan thermistor rendah, amplifier
akan mengalirkan arus listrik dari baterai ke kopling magnet, sehingga
kompresor bekerja. Pada saat suhu rendah, tahanan thermistor tinggi, amplifier
akan memutus arus listrik dari baterai ke kopling magnet, sehingga kompresor
tidak bekerja.
Gambar:
05. Thermistor dan simbol thermistor
e.
Pressure Switch
Pressure switch merupakan komponen kelistrikan AC mobil yang
berfungsi memutus dan menghubungkan aliran listrik yang menuju ke kompresor
yang bekerja berdasarkan tekanan refrigerant. Pada tekanan refrigerant yang
tidak normal, pressure switch akan bekerja. Pressure switch yang banyak
digunakan pada system AC mobil adalah tipe dual pressure switch. Pressure
switch dipasang pada pipa yang berisi cairan diantara receiver dan katup
ekspansi. Alat ini mampu mendeteksi ketidaknormalan tekanan di dalam sistem dan
akan memutus aliran listrik yang menuju kopling magnet jika terjadi tekanan
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga kompresor berhenti bekerja.
Pressure switch akan bekerja pada tekanan 448 psi untuk R-134a dan 378 psi
untuk R-12. Jika terdapat kebocoran pada pipa, seal, dan pada sambungan antar
komponen sehingga tekanan dalam sistem cukup rendah, sekitar 28 psi untuk
R-134a dan 378 psi untuk R-12, pressure switch akan mematikan kopling magnet.
Gambar:
06. Pressure switch
f.
Relay
Relay berfungsi mengalirkan arus listrik ke kopling magnet,
blower motor, dan ke peralatan lain pada sistem AC mobil. Relay diperlukan
untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. Aliran listrik yang langsung dari
baterai ke kopling magnet atau ke blower melalui kunci kontak akan menyebabkan
titik-titik kunci kontak cepat aus dan terbakar. Jika menggunakan relay, kunci
kontak hanya mengalirkan arus listrik yang kecil ke koil relay. Kemagnetan pada
koil relay akan menghubungkan titik-titik kontak relay yang akan mengalirkan arus
listrik yang cukup besar dari baterai ke kopling magnet ataupun ke motor
blower. Jika kunci kontak memutuskan arus listrik ke koil relay, maka kontaktif
relay akan terputus secara otomatis sehingga arus listrik dari baterai ke
kopling magnet ataupun ke motor blower akan terputus.
Gambar:
07. Relay
g.
Amplifier
Amplifier merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi
mengatur kerja AC mobil agar selalu dalam kondisi aman dan sesuai dengan
keinginan pemakai. Pada prinsipnya amplifier bekerja sebagai relay otomatis
yang menghubungkan dan memutus aliran listrik dari baterai yang menuju ke
kopling magnet. Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan pada AC mobil,
yaitu temperature control amplifier dan temperature control idling stabilizer
amplifier.
1).
Pengatur suhu (Temperature Control)
Amplifier jenis ini bekerja mengatur suhu dari ruangan yang
didinginkan sehingga selalu dalam kondisi ideal. Rangkaian dasar temperature
control adalah thermistor dan resistor pengatur temperature. Resistor pengatur temperature
adalah suatu resistor yang nilai tahananya dapat diubah-ubah secara manual.
Jika tahanan resistor ditetapkan pada nilai tertentu, ini berarti sama dengan
menetapkan suhu ruangan yang didinginkan pada batas-batas tertentu.
Thermistor pada rangkaian control temperature berfungsi sebagai sensor suhu berdasarkan perubahan nilai tahanannya digabungkan dengan nilai tahanan dari resistor pengatur temperature. Hasilnya dikirim ke amplifier berupa sinyal listrik. Pada amplifier sensor suhu diolah lagi secara elektronik yang hasilnya dapat menutup dan membuka kontaktif relay di amplifier.
Thermistor pada rangkaian control temperature berfungsi sebagai sensor suhu berdasarkan perubahan nilai tahanannya digabungkan dengan nilai tahanan dari resistor pengatur temperature. Hasilnya dikirim ke amplifier berupa sinyal listrik. Pada amplifier sensor suhu diolah lagi secara elektronik yang hasilnya dapat menutup dan membuka kontaktif relay di amplifier.
2).
Idling stabilizer
Amplifier Idling stabilizer amplifier berfungsi sebagai
pengatur AC mobil agar selalu bekerja pada batas minimal putaran mesin mobil.
Ini dimaksudkan agar pada putaran rendah mesin tidak mengalami kelebihan beban
(overload) ketika system AC bekerja. Sumber sensor putaran mesin diambil dari
system pengapian, yaitu minus (-) ignition coil. Sinyal listrik yang didapat
kemudian diolah secara elektronik di dalam amplifier yang hasilnya dapat
membuka dan menutup kontak relay amplifier. Selanjutnya sinyal listrik yang
menghubungkan baterai dengan kopling magnet diatur agar hanya bekerja
mengalirkan arus listrik dari baterai ke kopling magnet pada batas putaran
minimal (umumnya 850 – 1050 rpm).
Gambar:
08. Amplifier
3.
Jenis-jenis sistem kelistrikan ac
mobil
Sistem kelistrikan ac mobil memiliki dua jenis tipe, yaitu:
a.
Sistem kelistrikan ac konvensional
Gambar:
09. Rangkaian kelistrikan ac konvensional
b.
Sistem
kelistrikan ac dengan amplifier
Gambar:
10. Rangkaian kelistrikan ac dengan amplifier
4.
Cara
kerja sistem kelistrikan ac mobil
a.
Sistem
kelistrikan ac konvensional
Saklar blower
mempunyai tiga posisi untuk memilih tiga tingkat kecepatan motor blower. Pada
saat saklar dihubungkan, arus listrik mengalir dari kunci kontak (15) melalui tahanan
kemudian ke motor blower dan massa, sehingga motor blower berputar. Pada saat
yang bersamaan ketika saklar dihubungkan Arus listrik juga mengalir melalui
terminal C, thermostat, pressure switch, dan relay. Arus utama mengalir dari
baterai, relay, kopling magnet dan kipas kondesor kemudian ke massa. Akibatnya
kopling magnet dan kipas kondensor
bekerja (kopling terhubung dengan kompresor).
b.
Sistem
kelistrikan ac dengan amplifier
Sistem Kelistrikan AC mobil yang meggunakan Amplifier
pada dasarnya prinsipnya sama dengan yang konvesional. Perbedaannya terletak
pada thermistor dan
rheostat yang menggantikan fungsi thermostat konvesional bimetal. Cara kerjanya
adalah Seperti halnya sistem konvesional
sistem ini juga menggunakan saklar mempunyai tiga posisi untuk memilih tiga tingkat
kecepatan motor blower. Pada saat saklar dihubungkan, arus listrik mengalir
dari kunci kontak (15) melalui tahanan kemudian ke motor blower dan massa,
sehingga motor blower berputar. Pada saat yang bersamaan ketika saklar
dihubungkan arus listrik juga mengalir melalui ke modul amplifier, selanjutnya mengaktifkan relay ac
sehingga menyebabkan kopling magnet dan kondensor fan ON. Fungsi sensor
thermistor adalah mengirim signal kondisi suhu dari evaporator ke
Amplifier, pressure switch
akan mengirimkan signal besarnya tekanan kerja sistem dan relay . sedangkan rheostat berfungsi untuk
mengatur kepekaan sensor thermistor. Semua data yang dikumpulkan oleh sensor dan
pressure switch akan diolah oleh
modul amplifier yang selanjutnya akan digunakan secara akurat untuk mengatur
kerja sistem AC.
5.
Mendiagnosa
sistem kelistrikan
Dalam kasus ini
biasanya yang keluar dari blower hanya angin saja dinginnya sama sekali tidak ada,
maka yang harus dilakukan ada beberapa langkah pengecekan:
a.
periksa fan belt
b.
cek magnetic clutch
c.
cek sensor tekanan
d.
periksa sekering ac
e.
periksa relay ac
f.
periksa bahan pendingin
·
langkah pertama
hidupkan
mobil dan sistem ac dalam keadaan on, periksa drive belt apakah berputar,
jika berputar selanjutnya cek magnetic clutch apakah ikut berputar, jika tidak
berputar dapat dipastikan magnet tidak menerima arus listrik
·
langkah kedua
selanjutnya cek
sensor tekanan
Gambar: 11. Sensor tekanan tinggi
coba hubungkan dua kutub sensor tekanan dengan menggunakan
kabel pendek jika magnetic clutch berputar dapat dipastikan penyebab kerusakan
adalah sensor tekanan dalam keadaan ac normal tanpa sensor dapat ac mobil dapat
digunakan.
·
jika
magnetic clutch tetap tidak berputar
selajutnya test
arus listrik, ambil tespen periksa 2 kutub sensor tekanan, jika tespen tidak
menyala dapat dipastikan kerusakannya pada area relay atau sekering, lokasi
sekering a/c atau relay biasanya ada dibawah dasbor.didekat area mesin biasanya
kotak sekering maupun relay tertulis A/C
Gambar:12. Pemeriksaan pada
skering/relay dengan test pen
·
jika semua sistem kelistrikan sudah
ok namun ac tidak dingin ada kemungkinan penyebabnya:
bahan pendingin
habis coba cek pentil untuk memasukan bahan pendingin, ditekan pakai paku atau
obeng plus jika bahan pendingin masih ada, selanjutnya lakukan langkah.
matikan mesin :
tes magnetic clutch lepas soket hubungkan dengan kabel 1 meter kemudian
langsung jumper ke terminal positip aki jika tidak terdengar bunyi : trek-trek
dapat dipastikan magnetnya rusak.
PENUTUP
A. kesimpulan
Dalam rangkaian suatu komponen ac mobil memiliki sistem
kelistrikan yang membantu mempermudah prinsif kerja komponen ac, sehingga sistem
kelistrikan ac mobil memiliki fungsi sebagai berikut:
-
Mengatur
dan mengontrol proses kerja komponen pada ac mobil.
-
Mempermudah
pengoperasian sistem ac mobil.
-
Mengontrol
tekanan tinggi yang diterima.
Komponen
kelistrikan terdiri dari sakelar (Selector switch), kopling magnet (Magnetic
clutch), thermostat (Thermoswitch), pengatur suhu elektronik (Thermistor),
pressure switch, relay, dan amplifier.
B. Saran
Dalam menyusun makalah sistem kelistrikan ac mobil masih
banyak kekurangan dan keterbatasan pemahaman tentang sistem kelistrikan ac ini,
sehingga penulis berharap banyak terhadap semua kalangan agar memberikan
kritikan dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini kedepannya dapat
lebih sempurna dari yang telah disusun.
Minggu, 27 Januari 2013
cara membuat file ISO Windows7 pada flesdhisk
Bagi pengguna Netbook kadang mengalami kesulitan saat akan menjalankan program
atau mengakses data dari cd/dvd karena tidak tersedianya perangkat drive optik
di Netbook. Termasuk untuk urusan install ulang system operasi Windows.
Akhirnya ada alternatif lain menggunakan media Flashdisk untuk memasang system
operasi Windows. Untuk instal
Windows XP dari flashdisk sudah
pernah dipernah dibahas disini dan step by stepnya disana, namun bagaimana cara install Windows 7 dari USB Flashdisk?.
Ternyata
install Windows 7 malah lebih mudah dari pada Windows XP. Untuk seven, Microsoft sendiri sudah menyediakan sebuah
tool untuk membakar (burn) iso windows 7 ke dalam flashdisk yaitu Windows 7
USB DVD Download Tool. Software tersebut berguna untuk meng-instal Windows
7 dari flashdisk.
- Silahkan unduh dulu software Windows 7 USB DVD Download Tool lalu instal dikomputer.
- Siapkan file iso Windows 7. Jika belum punya, Anda dapat membuat sendiri iso dari DVD Windows 7 lihat cara membuat file iso dari cd/dvd.
- Pasang flashdisk minimal 4 GB di port USB lalu buka windows explorer atau My Computer. Backup atau salin semua data penting di flashdisk ke komputer sebelum proses format flashdisk. Kemudian klik kanan di drive flashdisk pilih format dengan file system NTFS.
- Jalankan program Windows 7 USB DVD Download Tool.
- Pilih folder tempat Anda menyimpan file iso Windows 7 lalu klik “Next“.
6.
Pilih “USB Device“.
- Tentukan drive flashdisk. Kemudian klik “Begin Copying” untuk mulai proses transfer file instalasi Windows 7 ke flashdisk. Tunggu sampai selesai.
Langganan:
Postingan (Atom)