Jumat, 22 Februari 2013

laporan sistem kelistrikan


PENDAHULUAN
A.  Sistem Kelistrikan Ac Mobil
Kelistrikan ac mobil merupakan komponen sistem yang penting dalam kerja sistem ac mobil, seperti halnya dalam komponen kendaraan yang lainnya yang dilengkapi dengan sistem kelistrikan dengan tujuan untuk mempermudah kinerja komponen. Seperti saat ini yang akan dibahas merupakan komponen sistem ac mobil, yang juga menggunakan sistem kelistrikan sebagai sistem pembantu untuk mengalirkan arus listrik dari komponen ke komponen yang lainnya.
Gambar: 01 sistem ac mobil
1.   Fungsi sistem kelistrikan ac mobil
Dalam rangkaian suatu komponen ac mobil memiliki sistem kelistrikan yang membantu mempermudah prinsif kerja komponen ac, sehingga sistem kelistrikan ac mobil memiliki fungsi sebagai berikut:
a.   Mengatur dan mengontrol proses kerja komponen pada ac mobil.
b.   Mempermudah pengoperasian sistem ac mobil.
c.   Mengontrol tekanan tinggi yang diterima.
2.   Bagian-bagian komponen kelistrikan ac mobil
Komponen kelistrikan terdiri dari sakelar (Selector switch), kopling magnet (Magnetic clutch), thermostat (Thermoswitch), pengatur suhu elektronik (Thermistor), pressure switch, relay, dan amplifier.
a.   Sakelar (Selector switch)
Sakelar yang digunakan pada sistem AC mobil umumnya adalah jenis sakelar putar. Sakelar ini digunakan untuk mematikan dan menghidupkan kompresor, serta memilih kecepatan putaran blower evaporator. Sakelar terdiri dari tombol putar (menunjuk posisi off, low, medium, dan high) dan terminal listrik.
Saat tombol diputar pada posisi off, hubungan antar terminal terputus. Pada posisi low, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi low dan kompresor. Pada posisi medium, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi medium dan kompresor. Pada posisi high, sakelar akan menghubungkan terminal line ke posisi high dan kompresor. Untuk mengetahui adanya arus listrik yang menghubungkan antar terminal pada sakelar, digunakan multitester.
http://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/sakelar-selector-switch.png?w=560
Gambar: 02. Saklar
b.   Kopling magnet (Magnetic Clutch)
Kopling magnet berfungsi memutus dan menghubungkan kompresor dengan pully penggeraknya. Saat mesin mobil bekerja, pulley berputar karena terhubung dengan mesin melalui belt. Pada saat ini kompresor belum bekerja. Ketika sistem AC dihidupkan, amplifier memberikan arus listrik ke koil stator sehingga timbul medan electromagnet yang akan menarik pressure plate dan menekan permukaan pulley. Hal ini menyebabkan pressure plate berputar mengikuti putaran pulley sehingga kompresor akan berputar. Kopling magnet memiliki tiga bagian utama sebagai berikut.
1). Stator
Stator merupakan gulungan magnet (magnet coil) yang terpasang pada rumah kompresor.
2). Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar yang terhubung dengan poros mesin melalui belt. Diantara permukaan bagian dalam dari rotor dan front housing dari kompresor terpasang bantalan.
3). Pressure Plate
Pressure plate merupakan bagian yang dipasang pada poros kompresorhttp://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/bagian-bagian-kopling-magnet-magnetic-clutch.png?w=560
Gambar: 03. Kopling magnet
c.   Thermostat (Thermoswitch)
Alat ini berfungsi memberikan sinyal kondisi temperature kabin ke kompresor secara otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang akan mendeteksi suhu pada evaporator. Jika thermostat rusak, evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak bekerja. Tanda-tanda kerusakannya antara lain keluarnya asap dari kisi-kisi AC serta adanya tetesan air seperti embun yang keluar dari evaporator.
Thermostat juga berfungsi mengatur proses kerja kompresor AC. Pada thermostat terdapat tabung indra panas yang berisi gas yang sangat peka terhadap perubahan suhu. Tabung ini terpasang pada evaporator di bagian saluran angin keluar. Ketika suhu penguapan refrigerant cair di dalam evaporator naik, gas di dalam tabung indra panas akan memuai dan mendorong alas diafragma ke atas. Dengan demikian, sakelar yang terhubung dengan magnetic clutch akan mendapat aliran listrik, sehingga kompresor bekerja. Sebaliknya, jika suhu pada saluran angin keluar di evaporator turun melewati batas normal, gas di dalam tabung indra panas akan menyusut. Alas diafragma yang sebelumnya terdorong oleh tekanan gas akan kembali ke bawah karena terikan pegas, sehingga sakelar memutus arus listrik ke kopling magnet. Akibatnya kompresor berhenti bekerja.
http://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/thermostat.png?w=560 
Gambar: 04. Thermostat
d.   Pengatur suhu elektronik (Thermistor)
Termistor adalah sebuah resistor yang mempunyai koefisien termal negative. Artinya, semakin rendah suhunya, semakin tinggi tahanannya, dan sebaliknya. Sifat ini dimanfaatkan oleh amplifier untuk menghidupkan dan mematikan kompresor. Pada suhu tinggi, tahanan thermistor rendah, amplifier akan mengalirkan arus listrik dari baterai ke kopling magnet, sehingga kompresor bekerja. Pada saat suhu rendah, tahanan thermistor tinggi, amplifier akan memutus arus listrik dari baterai ke kopling magnet, sehingga kompresor tidak bekerja.
http://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/thermistor.png?w=560  
Gambar: 05. Thermistor dan simbol thermistor
e.   Pressure Switch
Pressure switch merupakan komponen kelistrikan AC mobil yang berfungsi memutus dan menghubungkan aliran listrik yang menuju ke kompresor yang bekerja berdasarkan tekanan refrigerant. Pada tekanan refrigerant yang tidak normal, pressure switch akan bekerja. Pressure switch yang banyak digunakan pada system AC mobil adalah tipe dual pressure switch. Pressure switch dipasang pada pipa yang berisi cairan diantara receiver dan katup ekspansi. Alat ini mampu mendeteksi ketidaknormalan tekanan di dalam sistem dan akan memutus aliran listrik yang menuju kopling magnet jika terjadi tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga kompresor berhenti bekerja. Pressure switch akan bekerja pada tekanan 448 psi untuk R-134a dan 378 psi untuk R-12. Jika terdapat kebocoran pada pipa, seal, dan pada sambungan antar komponen sehingga tekanan dalam sistem cukup rendah, sekitar 28 psi untuk R-134a dan 378 psi untuk R-12, pressure switch akan mematikan kopling magnet.
http://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/pressure-switch.png?w=560
Gambar: 06. Pressure switch
f.    Relay
Relay berfungsi mengalirkan arus listrik ke kopling magnet, blower motor, dan ke peralatan lain pada sistem AC mobil. Relay diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kunci kontak. Aliran listrik yang langsung dari baterai ke kopling magnet atau ke blower melalui kunci kontak akan menyebabkan titik-titik kunci kontak cepat aus dan terbakar. Jika menggunakan relay, kunci kontak hanya mengalirkan arus listrik yang kecil ke koil relay. Kemagnetan pada koil relay akan menghubungkan titik-titik kontak relay yang akan mengalirkan arus listrik yang cukup besar dari baterai ke kopling magnet ataupun ke motor blower. Jika kunci kontak memutuskan arus listrik ke koil relay, maka kontaktif relay akan terputus secara otomatis sehingga arus listrik dari baterai ke kopling magnet ataupun ke motor blower akan terputus.
http://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/relay.png?w=560
Gambar: 07. Relay
g.   Amplifier
Amplifier merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi mengatur kerja AC mobil agar selalu dalam kondisi aman dan sesuai dengan keinginan pemakai. Pada prinsipnya amplifier bekerja sebagai relay otomatis yang menghubungkan dan memutus aliran listrik dari baterai yang menuju ke kopling magnet. Terdapat dua jenis amplifier yang digunakan pada AC mobil, yaitu temperature control amplifier dan temperature control idling stabilizer amplifier.
1). Pengatur suhu (Temperature Control)
Amplifier jenis ini bekerja mengatur suhu dari ruangan yang didinginkan sehingga selalu dalam kondisi ideal. Rangkaian dasar temperature control adalah thermistor dan resistor pengatur temperature. Resistor pengatur temperature adalah suatu resistor yang nilai tahananya dapat diubah-ubah secara manual. Jika tahanan resistor ditetapkan pada nilai tertentu, ini berarti sama dengan menetapkan suhu ruangan yang didinginkan pada batas-batas tertentu.
Thermistor pada rangkaian control temperature berfungsi sebagai sensor suhu berdasarkan perubahan nilai tahanannya digabungkan dengan nilai tahanan dari resistor pengatur temperature. Hasilnya dikirim ke amplifier berupa sinyal listrik. Pada amplifier sensor suhu diolah lagi secara elektronik yang hasilnya dapat menutup dan membuka kontaktif relay di amplifier.
2). Idling stabilizer
Amplifier Idling stabilizer amplifier berfungsi sebagai pengatur AC mobil agar selalu bekerja pada batas minimal putaran mesin mobil. Ini dimaksudkan agar pada putaran rendah mesin tidak mengalami kelebihan beban (overload) ketika system AC bekerja. Sumber sensor putaran mesin diambil dari system pengapian, yaitu minus (-) ignition coil. Sinyal listrik yang didapat kemudian diolah secara elektronik di dalam amplifier yang hasilnya dapat membuka dan menutup kontak relay amplifier. Selanjutnya sinyal listrik yang menghubungkan baterai dengan kopling magnet diatur agar hanya bekerja mengalirkan arus listrik dari baterai ke kopling magnet pada batas putaran minimal (umumnya 850 – 1050 rpm).http://otogembel.files.wordpress.com/2012/09/pengatur-suhu.png?w=560
Gambar: 08. Amplifier
3.   Jenis-jenis sistem kelistrikan ac mobil
Sistem kelistrikan ac mobil memiliki dua jenis tipe, yaitu:
a.   Sistem kelistrikan ac konvensional
Untitled
Gambar: 09. Rangkaian kelistrikan ac konvensional
b.   Sistem kelistrikan ac dengan amplifier
Gambar: 10. Rangkaian kelistrikan ac dengan amplifier
4.   Cara kerja sistem kelistrikan ac mobil
a.    Sistem kelistrikan ac konvensional
Saklar blower mempunyai tiga posisi untuk memilih tiga tingkat kecepatan motor blower. Pada saat saklar dihubungkan, arus listrik mengalir dari kunci kontak (15) melalui tahanan kemudian ke motor blower dan massa, sehingga motor blower berputar. Pada saat yang bersamaan ketika saklar dihubungkan Arus listrik juga mengalir melalui terminal C, thermostat, pressure switch, dan relay. Arus utama mengalir dari baterai, relay, kopling magnet dan kipas kondesor kemudian ke massa. Akibatnya kopling magnet dan kipas kondensor  bekerja (kopling terhubung dengan kompresor).
b.    Sistem kelistrikan ac dengan amplifier
Sistem Kelistrikan AC mobil yang meggunakan Amplifier pada dasarnya prinsipnya sama dengan yang konvesional. Perbedaannya terletak pada thermistor dan rheostat yang menggantikan fungsi thermostat konvesional bimetal. Cara kerjanya adalah Seperti halnya sistem konvesional sistem ini juga menggunakan saklar mempunyai tiga posisi untuk memilih tiga tingkat kecepatan motor blower. Pada saat saklar dihubungkan, arus listrik mengalir dari kunci kontak (15) melalui tahanan kemudian ke motor blower dan massa, sehingga motor blower berputar. Pada saat yang bersamaan ketika saklar dihubungkan arus listrik juga mengalir melalui ke modul amplifier, selanjutnya mengaktifkan relay ac sehingga menyebabkan kopling magnet dan kondensor fan ON. Fungsi sensor thermistor adalah mengirim signal kondisi suhu dari evaporator  ke Amplifier, pressure switch akan mengirimkan signal besarnya tekanan kerja sistem dan relay . sedangkan rheostat berfungsi untuk mengatur kepekaan sensor thermistor. Semua data yang dikumpulkan oleh sensor dan pressure switch akan diolah oleh modul amplifier yang selanjutnya akan digunakan secara akurat untuk mengatur kerja sistem AC.
5.   Mendiagnosa sistem kelistrikan
Dalam kasus ini biasanya yang keluar dari blower hanya angin saja dinginnya sama sekali tidak ada,  maka  yang harus dilakukan ada beberapa langkah pengecekan:
a.     periksa fan belt
b.     cek magnetic clutch
c.     cek sensor tekanan
d.     periksa sekering ac
e.     periksa relay ac
f.      periksa bahan pendingin
·      langkah pertama
hidupkan mobil dan sistem ac dalam keadaan on,  periksa drive belt apakah berputar, jika berputar selanjutnya cek magnetic clutch apakah ikut berputar, jika tidak berputar dapat dipastikan magnet tidak menerima arus listrik
·      langkah kedua
selanjutnya cek sensor tekanan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9cHbG_gduhJmDN_EV4b1SoXBjaFx3_VLF_OAoLhxKQqRa5WA-jMGrwI-Gmnxl7I0Z2W25aRkwxOaehJZbxTqhife4-qPx6wKDtitV2Ssn4ROkq7ooP3SyfSP1TvJJht4gDXM9Lw1Kmwo/s320/sensor+tekanan+ac+mobil.gif     https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAImBCeIfBvtoMNWvdf_BXIjvcOzFkXBo3_08nkbRivES484MGrtvQ-mohA1gpDJECgVStdcyNo_slKH9tq053nA364_4JAreh8qisCvDLm4X1r6A5QA1hlWdx67M1g2Uzz1LgY5cHiKo/s1600/sensor+tekanan+ac.jpeg  http://3.bp.blogspot.com/-j-8WjPwBI60/UGz1XuweKzI/AAAAAAAACo4/QLXKRjdeFO8/s320/pressure-switch-ac.jpg
Gambar: 11. Sensor tekanan tinggi
coba hubungkan dua kutub sensor tekanan dengan menggunakan kabel pendek jika magnetic clutch berputar dapat dipastikan penyebab kerusakan adalah sensor tekanan dalam keadaan ac normal tanpa sensor dapat ac mobil dapat digunakan.
·      jika magnetic clutch tetap tidak berputar
selajutnya test arus listrik, ambil tespen periksa 2 kutub sensor tekanan, jika tespen tidak menyala dapat dipastikan kerusakannya pada area relay atau sekering, lokasi sekering a/c atau relay biasanya ada dibawah dasbor.didekat area mesin biasanya kotak  sekering maupun relay tertulis A/C
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5UVST1rvGFaofOSJ5gjmAQTI6N05-68yvCVIttZinAnrbpG1W6rqUDlWdOf7XxKuhtJ9o5faCslTVlpVCbThzI8wBoLOtDPaLQ7aJxEG3dAXnmuLcyne1kRNBON5VqM2Gd_L0QgJFidQ/s400/tes+relay+ac+mobil.jpg
Gambar:12. Pemeriksaan pada skering/relay dengan test pen
·      jika semua sistem kelistrikan sudah ok namun ac tidak dingin ada kemungkinan penyebabnya:
bahan pendingin habis coba cek pentil untuk memasukan bahan pendingin, ditekan pakai paku atau obeng plus jika bahan pendingin masih ada, selanjutnya lakukan langkah.
matikan mesin : tes magnetic clutch lepas soket hubungkan dengan kabel 1 meter kemudian langsung jumper ke terminal positip aki jika tidak terdengar bunyi : trek-trek dapat dipastikan magnetnya rusak.

























PENUTUP
A.  kesimpulan
Dalam rangkaian suatu komponen ac mobil memiliki sistem kelistrikan yang membantu mempermudah prinsif kerja komponen ac, sehingga sistem kelistrikan ac mobil memiliki fungsi sebagai berikut:
-       Mengatur dan mengontrol proses kerja komponen pada ac mobil.
-       Mempermudah pengoperasian sistem ac mobil.
-       Mengontrol tekanan tinggi yang diterima.
Komponen kelistrikan terdiri dari sakelar (Selector switch), kopling magnet (Magnetic clutch), thermostat (Thermoswitch), pengatur suhu elektronik (Thermistor), pressure switch, relay, dan amplifier.
B.  Saran
Dalam menyusun makalah sistem kelistrikan ac mobil masih banyak kekurangan dan keterbatasan pemahaman tentang sistem kelistrikan ac ini, sehingga penulis berharap banyak terhadap semua kalangan agar memberikan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini kedepannya dapat lebih sempurna dari yang telah disusun.

Minggu, 27 Januari 2013

cara membuat file ISO Windows7 pada flesdhisk


Bagi pengguna Netbook kadang mengalami kesulitan saat akan menjalankan program atau mengakses data dari cd/dvd karena tidak tersedianya perangkat drive optik di Netbook. Termasuk untuk urusan install ulang system operasi Windows. Akhirnya ada alternatif lain menggunakan media Flashdisk untuk memasang system operasi Windows. Untuk instal Windows XP dari flashdisk sudah pernah dipernah dibahas disini dan step by stepnya disana, namun bagaimana cara install Windows 7 dari USB Flashdisk?.
Ternyata install Windows 7 malah lebih mudah dari pada Windows XP. Untuk seven, Microsoft sendiri sudah menyediakan sebuah tool untuk membakar (burn) iso windows 7 ke dalam flashdisk yaitu Windows 7 USB DVD Download Tool. Software tersebut berguna untuk meng-instal Windows 7 dari flashdisk.
  1. Silahkan unduh dulu software Windows 7 USB DVD Download Tool lalu instal dikomputer.
  2. Siapkan file iso Windows 7. Jika belum punya, Anda dapat membuat sendiri iso dari DVD Windows 7 lihat cara membuat file iso dari cd/dvd.
  3. Pasang flashdisk  minimal 4 GB di port USB lalu buka windows explorer atau My Computer. Backup atau salin semua data penting di flashdisk ke komputer sebelum proses format flashdisk. Kemudian klik kanan di drive flashdisk pilih format dengan file system NTFS.
  4. Jalankan program Windows 7 USB DVD Download Tool.
  5. Pilih folder tempat Anda menyimpan file iso Windows 7 lalu klik “Next“.
 
6.      Pilih “USB Device“.

  1. Tentukan drive flashdisk. Kemudian klik “Begin Copying” untuk mulai proses transfer file instalasi Windows 7 ke flashdisk. Tunggu sampai selesai.